- PENGERTIAN SASTRA
Sastra berasal dari
kata castra
berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala
bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan
ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang dan
sebagainya.
Sastra dalam arti
khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi
gagsan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil
budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk
mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan
pemikirannya.
Dalam konteks
kesenian,kesustraan adalah salah satu bentuk atau cabang
kesenian,yang menggunakan media bahasa sebagai alat pengungkapan
gagasan dan perasaan senimannya, sehingga sastra juga disamakan
dengan cabang seni lain seperti seni tari,seni lukis, dan sebagainya.
- PENGERTIAN SASTRA DARI SEGI ILMU SASTRA
Ada tiga hal yang
berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra
dan karya sastra.
Ilmu sastra
adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan
metode tertentu mengenai segala hal yang yang berhubungan dengan seni
sastra.
Ilmu
sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal
berikut :
a.
Teori
sastra,yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas
hukum-hukum, prinsip dasar, seperti struktur, sifat-sifat,
jenis-jenis, serta sistem sastra.
b.
Sejarah
sastra,yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga
perkembangan yang terbaru.
c.
Kritik
sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan
pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra.kritik sastra
dikenal juga telaah sastra.
d.
Filologi,
yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal
tata nilai,sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memilki
karya sastra.
- SEJARAH SASTRA INDONESIA
Sejarah sastra
adalah cabang ilmu sastra yang berusaha menyelidiki perkembangan
sastra sejak dari mulai pertumbuhannya sampai pada perkembangan yang
sekarang. Kesusastraan Indonesia, secara kultural pada awalnya adalah
kesusastraan “etnik” yang ditulis dengan menggunakan bahasa
Indonesia, bahasa nasional yang diangkat dari bahasa etnik melayu.
Sastra Indonesia
adalah sastra yang aslinya ditulis dalam bahasa Indonesia setelah
mendapat pengaruh kebudayaan asing. Menurut sumber yang lain
dijelaskan bahwa sastra Indonesia adalah karya sastra yang ditulis
dalam bahasa Indonesia oleh penulis yang berwarganegaraan Indonesia.
Dalam dunia
kesastraan dikenal adanya sastra lisan dan sastra tulis. Sastra lisan
adalah sastra yang diceritakan dan diwariskan secara turun-temurun
secara lisan, sastra jenis ini dikenal dengan “Floklore”.
Sedangkan sastra tulis adalah sastra yang berbentuk tulisan dengan
mencantumkan nama pengarangnya.
- SEJARAH PERKEMBANGAN SASTRA INDONESIA
Secara urutan waktu,
sastra Indonesia terbagi atas beberapa angkatan, yaitu:
- Angkatan Pujangga Lama
Karya sastra pada
angkatan pujangga lama dihasilkan sebelum abad ke-20, pada masa ini
di dominasi oleh syair, pantun, hikayat dan gurindam.
- Angkatan Sastra “Melayu Lama”
Angkatan sastra
melayu lama dihasilkan antara tahun 1870 – 1942 yang berkembang
dilingkungan masyarakat Sumatra, Cina dan masyarakat Indonesia –
Eropa. Pada angkatan ini karya sastra yang pertama terbit sekitar
tahun 1870 masih dalam bentuk syair, hikayat dan terjemahan novel
Barat.
Sastra melayu lama
tidak mencantumkan waktu penciptaannya dan siapa penciptanya.
- Angkatan Balai Pustaka
Angkatan ini tumbuh
dan berkembang sekitar tahun 20-an. Sekelompok pengarang pada masa
ini, pada hakikatnya bergerak oleh satu cita-cita, yaitu hendak
memberikan pendidikan budi pekerti dan mencerdaskan kehidupan
bangsanya melalui bacaan. Dalam perkembangan, sebenarnya sastra pada
angkatan ini didirikan atau diciptakan oleh orang-orang Belanda.
Tujuan mereka bukan untuk mengembangkan dan memajukan sastra-sastra
Indonesia, tetapi untuk kepentingan politik belaka.
Sebagaian besar,
sastra ini mengambil tema pokok masalah kawin paksa. Peristiwa yang
diceritakan sesuai dengan realitas kehidupan dalam masyarakat.
Tiga pengarang Balai
pustaka yang penting ialah:
- Nur Sutan Iskandar
- Abdul Muis
- Marah Rusli
- Angkatan Pujangga Baru
Pada bulan Juli 1993
merupakan tahun berdirinya sastra angkatan pujangga baru, secara
reformasi tahun ini sekaligus dianggap pula sebagai pertama kali
terbitnya majalah pujangga baru.
Ciri khas yang
paling menonjol dalam sastra ini baik prosa maupun puisinya
sebagaian besar mengandung suasana romantic
Sastra pujangga baru
meliputi bentuk-bentuk novel, cerpen, kritik dan puisi dengan
bermacam-macam bentuk.
Pada tahun 1942-1945
merupakan masa melemahnya sastra angkatan pujangga baru. Karya
penting penutup sastra ini adalah belenggu, novel karya Armijn Pane
dan manusia baru, drama karya Sanusi Pane.
- Angkatan ‘45
Pada periode
1942-1950 atau 1942-1945 adalah periode bangkit dan terintegrasinya
sastra angkatan ini. Pada masa angkatan ini karya-karyanya bersifat
lebih realistic dibanding karya angkatan pujangga baru yang bersifat
romantic, idealistic. Angkatan ’45 diwarnai dengan adanya
pengalaman hidup dan problem social, polotik, budaya seperti korupsi,
penyelewengan, ketidakadilan dan kemerosotan moral.
Diantaranya penulis
angkatan ’45 yaitu Chairil Anwar, Idrs, Mochtar Lubis, Trisno
Sumardjo, M. Balfas.
- Angkatan 50-an
Angkatan ini
ditandai dengan terbitnya majalah sastra “kisah” asuhan H.B
jassin, majalah tersebut bertahan sampai tahun 1946 dan diteruskan
dengan majalah sastra lainnya. Ciri angkatan ini adalah karya sastra
yang didominasi cerita pendek dan kumpulan puisi. Sastra 50-an
umumnya menyadarkan pada segi ekspresi serta memperkembangkan gaya
ucapan angkatan ’45. Pada tahun ini, majalah sastra yang dianggap
standar adalah “kisah”. Kisah yang memuat cerpen dan puisi.
- Angkatan ’66 - ’70-an
Pada angkatan ini
ditandai dengan terbitnya majalah sastra horizon. Majalah horizon
adalah satu-satunya majalah sastra yang terbit di Indonesia pada saat
ini atau setidaknya ia adalah satu-satunya majalah yang mengorbankan
(hamper) seluruh halamannya untuk menampung hasil tulisan. Sastrawan
kita menganggap majalah horizon sebagai standarperkembangan sastra
Indonesia dan sekaligus menjadi sasaran tuntutan beranekaragam yang
patut di alamatkan kepada sebuah majalah sastra.
- Dasawarsa 80-an
Pada karya sastra
80-an, ditandai dengan banyaknya roman percintaan. Karya sastra
Indonesia pada angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan
penerbitan umum. Mira W. dan Marga T. adalah dua sastrawan wanita
Indonesia yang menonjol dengan fiksi romantis yang menjadi ciri-ciri
novel mereka, pada umumnya tokoh utama dalam novel mereka adalah
wanita. Namun yang tidak boleh dilupakan pada era 80-an ini juga
tumbuh sastra yang beraliran pop (tetapi tetap sah disebut sastra,
jika sastra dianggap sebagai salah satu alat komunikasi) yaitu
lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman dengan
serial lupusnya.
- Angkatan Reformasi
Munculnya angkatan
ini ditandai dengan maraknya karya-karya sastra, puisi, ceren, maupun
novel yang bertema sosial, politik, khususnya seputar reformasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar